posmetrosiantar.com – Suasana Keraton Kasunanan Surakarta mendadak penuh suasana duka pada Minggu malam (2/11/2025). Setelah kabar wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII beredar, para pejabat dan tokoh masyarakat mulai berdatangan ke keraton untuk memberikan penghormatan terakhir—termasuk Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi Hadir dengan Suasana Hening
Presiden Jokowi terlihat tiba sekitar pukul 20.30 WIB. Tanpa banyak pengawalan mencolok, beliau datang mengenakan batik lengan panjang, celana hitam, dan peci—penampilan formal tetapi tetap sederhana seperti biasanya.
Begitu masuk ke kompleks keraton, Jokowi langsung menuju lokasi jenazah disemayamkan. Suasana hening terasa saat beliau ikut menunaikan salat jenazah bersama para tokoh keraton dan para tamu yang hadir. Setelah itu, Presiden tampak berbincang singkat dengan pihak keluarga dan memberikan doa.
Dalam keterangannya singkatnya, Jokowi menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya PB XIII.
“Kami sangat berduka. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Jokowi sebelum meninggalkan area keraton.
Tak lama kemudian, Jokowi pun kembali melanjutkan agenda, usai sekitar 20 menit berada dalam keraton.
Gibran Datang Lebih Awal
Sebelum kedatangan Jokowi, putra sulungnya yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sudah lebih dulu hadir sekitar pukul 18.00 WIB. Gibran datang dengan pakaian rapi dan tampak tenang. Ia sempat menunaikan salat Maghrib terlebih dahulu di masjid komplek keraton, lalu menuju ke Bangsal Parasdya.
Gibran tidak banyak berkomentar kepada media, namun terlihat memberikan penghormatan dan doa dengan penuh hikmat. Setelah bertemu keluarga keraton dan beberapa tokoh adat yang hadir, ia bergerak keluar dengan cepat.
Tokoh-Tokoh Lain turut Berdatangan
Kedatangan pejabat negara dan tokoh masyarakat terus berlanjut sepanjang malam. Terlihat pula beberapa nama seperti Gubernur Jawa Tengah, Kapolda Jawa Tengah, serta KGPAA Mangkunegoro X yang ikut memberikan doa dan penghormatan.
Area keraton dipenuhi pelayat dari berbagai kalangan—mulai dari pejabat, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum yang datang secara mandiri. Meski ramai, suasana tetap tertib dan penuh penghormatan.
Keraton Solo Dalam Suasana Duka
Kepergian PB XIII meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Keraton Kasunanan Surakarta dan masyarakat Solo. Sebagai sosok yang dihormati dalam lingkup budaya Jawa dan Kesultanan Surakarta, almarhum dikenal sebagai pemimpin yang penuh dedikasi dalam menjaga tradisi dan kebudayaan.
Pihak keraton masih belum memberikan informasi detail mengenai prosesi pemakaman, namun dipastikan rangkaian acara adat dan ritual akan berlangsung sesuai tradisi kerajaan Jawa.
